Kamis, 29 Maret 2012

KEPASRAHAN YANG AKTIF

Beberapa hal yang terjadi biasanya sudah terperkirakan. Walaupun pada kenyataannya tidak seperti dalam harapan. Kehidupan yang kita jalani, sepenuhnya telah direncanakan oleh Pemilik alam ini, Allah SWT. Sebagai umat yang beriman, kita meyakininya selalu.
Hal lain yang tak kalah pentingnya, kita tidak harus terus menerima kenyataan yang terjadi dengan kepasrahan yang pasif, menerima dengan keputusasaan dan cenderung menyalahkan nasib. Yang terbaik adalah kita menrima dengan kepsrahan yang aktif, menerima kejadian yang dihadapi dengan terus mencari tahu kelemahan yang menyebabkan apa yang direncanakan tidak dapat tercapai sekaligus mencari jalan agar kelemahan itu dapat diperbaiki pada masa yang akan datang.

Tahun ini, terasa berbeda apa yang diprediksi dapat dicapai. Sayang prediksi itu meleset. Beberapa siswa diharapkan dapat melaju pada tes akademik di CMBBS ternyata baru dalam tahapan pengenalan. Memang baru tahun ini mencoba merambah area Barat ( Pandeglang ).
Kenyataan inilah kemudian disikapi dengan beberap aksi.
Pertama, setelah didalami ternyata kelemahan yang dihadapi adalah kurangnya penguasaan Bahasa Inggris, walaupun dalam bidang matematika telah sanggup di level Kabupaten.
Kedua, dicanangkan penguasaan Bahasa Inggris pada tahun yang akan datang
Ketiga, penyiapan program terkait dengan sumber daya yang dimilki.
Semoga program-program yang dipersiapkan tahun depan tepat sasaran dan dapat direalisasikan. Amiin

Jumat, 13 Januari 2012

DIMENSI IBADAH

Seringkali kita beribadah, dan memang kita sudah terbiasa menjalankan perintah Allah SWT. dan berusaha untuk tetap menghindari segala larangan-Nya.Ibadah kita itu dilandasi oleh keimanan dan keyakinan bahwa Allah telah memerintahkan hamba-Nya untuk beribadah.Kitapun yakin bahwa apabila kita beribadah akan mendapatkan pahala sesuai kadar ibadah seorang hamba.

Kadangkala, terucap oleh seorang hamba yang baru selesai solat misalkan; enak kalau udah solat, udah ga punya beban. dst...atau ibadah lain yang hanya sebatas melaksanakan perintah Ilahi.

Kondisi seperti ini, ibadah yang kita lakukan baru sebatas dimensi kewajiban.

selain itu, ada diantara hamba Allah yang beribadah karena pada saat dan sesudahnya akan mendapatkan sisi positif dari pengaruh ibadah yang dilaksanakannya. Contoh, seseorang yang melaksanakan solat, ia akan terhindar dari perbuatan keji dan munkar. Orang yang berpuasa akan terkendali hawa nafsunya. Jelasny bahwa setiap ibadah yang dilakukan, inklud di dalamnya hikmah dan faidah dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam ibadah semacam ini, ibadah kita sudah dalam dimensi ibadah sebagai sebuah kebutuhan.

Bisakah ibadah yang kita lakukan mempunyai dua dimensi ibadah, kewajiban dean kebutuhan. Sehingga selain sebagai melaksanakan sebuah kewajiban, tetapi juga kita mendapatkan hikmah dan faidah yang berpengaruh baik dalam kehidupan